Jumat, 21 Oktober 2011

Mengurangi Jebakan PER

Melengkapi tulisan saya terdahulu yaitu Jebakan Price Earning Ratio, salah satu cara untuk mengurangi Jebakan ini adalah dengan menghitung nilai PEG ratio atau biasa dikenal dengan Price/Earning to Growth Ratio.

PEG diperkenalkan oleh Peter Lynch, salah seorang investor saham dengan rumus:






Tetapi sebagai investor saya sedikit meragukan nilai dari Annual EPS Growth, terutama jika data yang dipakai hanya satu tahun kebelakang, dikarenakan sangat riskan untuk disusupi oleh pendapatan lain-lain dari perusahaan yang kita analisa seperti pendapatan kurs, penjualan aset, dan lainnya.

Saya lebih suka untuk mengubah rumus PEG di atas menjadi seperti ini:


Karena saya ingin sedikit mengurangi resiko kesalahan data jika hanya menggunakan data satu tahun, saya sih lebih percaya semakin panjang data yang kita gunakan untuk menghitung EPS growth rate semakin akurat perhitungan rasio karya Peter Lynch ini.

Berikut contoh penggunaan PEG beberapa perusahaan dengan sektor yang sedikit berbeda:









Dengan hanya melihat data di atas, kita tentu akan lebih tertarik memilih INTP sebagai ladang Investasi kita, karena memiliki growth tertinggi dan nilai PEG yang paling rendah alias paling murah.

Tetapi banyak juga kelemahan dari sistem ini karena penentuan growth yang akurat untuk estimasi ke depan sangat sulit untuk dilakukan, hanya perusahaan dengan sejarah growth yang stabil yang akan mendapat hasil mendekati akurat.

Kita coba lihat dulu data-data pendukung dari nilai PEG di atas berikut ini:











Kalau kita lihat data di atas dimana growth INTP tidak stabil dimana growth 5 tahun 34,24% >> 3 tahun 48,74% >> tapi turun pada 1 tahun ini 17,41%, sedang growth dari MAPI dari rendah terus meningkat menjadi tinggi dalam 1 & 3 tahun terakhir, tetapi secara PER dia telah melampaui PER tertinggi 5 tahun terakhir.
Jadi cukup bingung bagi kita untuk memilih perusahaan seperti di atas, kecuali tentunya ada perusahaan yang mempunyai growth stabil dan mendaki tiap tahunnya terutama 1 & 3 tahun terakhir agar kita bisa cukup nyaman bahwa perusahaan masih terus bertumbuh ke atas serta mempunyai nilai PER yang mendekati PER terendah dalam 5 tahun terakhir ... Contoh perusahaan tersebut adalah seperti di bawah ini ^_^:









Memang cukup sulit mencari perusahaan yang mempunyai kinerja seperti di atas tetapi memiliki valuasi yang cukup menarik bagi seorang Investor.

Note:
  • Sulit dicari bukan berarti tidak ada ya ^_^.
  • Mencari Value adalah bagian akhir dari Analisa Fundamental.
  • Data di atas diperoleh dari Reuters.
Salam
DatokBaihaki

Senin, 10 Oktober 2011

Update Rasio JII

Setelah beberapa waktu belakangan ini IHSG tertekan cukup dalam, sehingga membuat beberapa emiten mempunyai diskon yang cukup besar dan rata-rata PER JII menjadi 14x. Berikut daftar lengkap rasio-rasio emiten tersebut:


























Note:
  • Yang perlu di ingat adalah penggunaan MoS untuk setiap investor bisa sangat berbeda karena cara pandang yang berbeda dan asumsi-asumsi yang dipakai juga berbeda.
  • Harga wajar hanya dipakai setelah Anda benar-benar mengecek Fundamental perusahaan tersebut.
  • Harga wajar dan MoS adalah bagian terakhir dari Analisa Fundamental
  • Gunakan Harga wajar dan MoS dengan Bijak
Semoga Bermanfaat
DatokBaihaki